Tangis Gubernur Riau untuk Dokter Muda yang Meninggal karena COVID-19


 

Air mata Gubernur Riau Syamsuar tidak tertahan lagi saat melepas mayat dr Oki Alfin, yang wafat karena terkena COVID1-19.


Suara Syamsuar terdengar serak serta terbata-bata waktu bicara. Air matanya menetes membasahi pipinya. Duka cita dalam nampak di raut mukanya.


Yang Perlu Dilakukan Dalam Bermain Sabung Ayam "Innailillahi wa inna ilaihi rajiuun, sudah berpulang ke rahmatullah rekanan kita, sejawat kita, salah seorang pahlawan kemanusiaan dari dokter," sebut Syamsuar dikutip dari ANTARA, Senin (14/9/2020).


Syamsuar mengutarakan dalam seminggu paling akhir telah dua tenaga medis wafat karena virus corona tipe baru itu. Kecuali dokter Oki, awalnya pada 8 September 2020 ada perawat umur 50 tahun, Riani.


Ke-2 tenaga kesehatan itu meninggal dunia sesudah terjangkiti COVID-19 dari pasien yang mereka rawat awalnya. Dokter Oki terjangkiti waktu menjaga pasien positif COVID-19 di Puskesmas Gunung Sahilan I, Kabupaten Kampar, sesaat perawat Riani disangka kuat terjangkiti dari pasien yang ia bereskan awalnya.


"Bila kita menangis ini hari, biarkanlah ini menjadi air mata paling akhir, agar ini menjadi tenaga kesehatan paling akhir yang perlu berkorban untuk kita. Berhentilah abai, berhentilah tidak perduli. Jangan dibiarkan tenaga kesehatan kita putus harapan dalam sepinya ruangan isolasi, menjaga yang sakit. Cuma kita yang dapat mengganti ini semua, cuma kita," catat Syamsuar dalam account Instagram pribadinya.


Menurut Syamsuar, Propinsi Riau kehilangan seorang dokter muda yang berdedikasi tinggi pada karier serta sejauh ini diketahui untuk pekerja keras, yaitu dr Oki Alfin, yang bekerja di Puskesmas Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.


"Ini hari mendiang tinggalkan kita sesudah dirawat untuk pasien COVID-19. Beliau jadi dokter pertama yang wafat sebab corona di propinsi ini," kata bekas Bupati Siak ini.


Syamsuar kenal orangtua mendiang sebab ayah dokter Oki lama kerja di Kabupaten Siak untuk Kepala Bagian Pengaturan serta Pembasmian Penyakit pada Dinas Kesehatan Siak. Berikut yang membuat makin bertambah sesak.


"Saya bisa merasai benar kedukaan keluarga, mudah-mudahan keluarga dikasih keteguhan serta kemampuan atas bencana ini. Barusan saya turut menyalatkan serta melepas mayat dengan prosedur COVID-19," catat ia.


Yang bertambah memilukan, istri alrmarhum dokter Oki sekarang ini masih tetap berusaha menantang ganasnya virus corona.


"Silahkan kita doakan, mudah-mudahan istri mendiang dikasih kesembuhan sebab ia mempunyai seorang anak yang masih tetap bayi," kata Syamsuar.


Untuk kembali kenang suaminya, istri dr Oki, Suci Oktari di account Instagramnya tuliskan, "Suamiku hebat, suamiku kuat, masyaAllah sayaang, banyak yang doakan abang. Banyak yang nyalatkan abang. Banyak yang antar abang, walau sebenarnya mereka mengetahui abang positif. Sebab apa? Banyak yang sayang abang. Abang orang yang baik. InsyaAllah abang wafat dalam syahid serta husnul khotimah. Amiin".


"Untuk semua rekan-rekan, terima kasih doanya, mudah-mudahan semua doa kita dipenuhi oleh Allah. Insyallah saya tulus," lanjut Suci.


Beberapa ribu orang menanggapinya serta memperkuatnya dengan doa-doa yang dapat memberi energi positif untuk kehidupan Suci setelah itu.


Sesaat, anak dokter Oki yang sebetulnya masih juga dalam proses menyusui sangat terpaksa disapih, sebab ibunya terkena COVID-19.


Kembali lagi, Suci Oktari masih mengucapkan syukur buah hatinya tidak rewel sebab beberapa orang yang perduli dengannya.


"Masyallah anakku negatif, itu jugaa hadiah serta nikmat paling besar yang diberi oleh Allah," catat Suci.

Postingan populer dari blog ini

Theoretically, Transfer for Greater london (TfL) might collection problems

As the climate journalist Mary Heglar writes, we are not short on innovation.

invented sophisticated stone tools