Sosok Pentin Dibalik Kebangkitan Sepakbola Kosovo

 Bila ada figur yang penting atas perkembangan sepakbola Kosovo saat ini, karenanya ialah presiden pertama Liga Sepakbola Kosovo (FFK), Fadil Vokrri. Slot Judi Online Dia membuat sepakbola Kosovo dari 0. Kantor pertama kalinya ialah sebuah apartemen dengan 2 kamar di Pristina; berisi dua meja dan dua computer.

Atas usaha keras Vokrri, yang wafat karena penyakit serangan jantung pada Juni 2018, pada akhirnya Kosovo dianggap sebagai sisi dari UEFA dan FIFA. Namanya juga sekarang didokumentasikan sebagai nama stadion nasional.

Perjuangan Kosovo tidak cuma mengenai infrastruktur. Bukti jika banyak masyarakat etnis Albania pindah ke pelosok Eropa membuat mereka kesusahan cari pemain di saat-saat awalnya. Seperti Shaqiri dan Xhaka, umumnya sudah bela tim nasional lain.

"Tiap gol kami bikin untuk timnas ialah khusus, tapi itu sebuah peristiwa membesarkan hati untuk saya dan semua negeri," papar Rashani.

Pria berumur 26 tahun itu sebetulnya bisa jadi bela Slot Online Terpercaya Norwegia, tempat orang tuanya pindah dan melahirkannya. Tetapi, ajakan bekas pelatih Albert Bunjaki membuat pilih Kosovo.



Bunjaki, yang tangani timnas dari 2009 sampai 2017, memang punyai peran penting dalam kumpulkan pemain sepak bola berdarah Kosovo. Selainnya Rashani, masih tetap ada playmaker muda Werder Bremen, Milot Rashica.


"Saya berpikir kita harus memberi credit besar ke Bunjaki. Dia selalu berkeliling-keliling Eropa, berjumpa dengan beberapa pemain. Dia menceritakan ke mereka mengenai gagasannya, langkah Dia ingin membuat projek ini," kata Rashani. "Dia dekati saya saat saya masih bermain di Denmark, dan membuat saya tertarik. Dia ialah yang kumpulkan scuad ini pertama kalinya."


Dari tangan Bunjaki, pucuk kepimpinan pelatih jatuh ke Bernard Challandes. Semenjak diasuhnya, Kosovo tampilkan perform bagus. Mereka tidak pernah kalah di dalam 15 laga, sebelumnya terakhir kalah dari Inggris dengan score 3-5 di Stadion St. Mary pada 11 Agustus 2019.


Sekarang ini, Kosovo tempati rangking ke-3  Group A Kwalifikasi Piala Eropa 2020. Maju ke kompetisi besar pertama sejauh riwayat bukan mimpi. Finish di rangking ke-2  ialah sasaran yang realitas. Andaikan tidak berhasil, mereka masih mempunyai peluang lewat lajur play-off karena performa impresif di UEFA Nations League.


"Saya coba tidak untuk pikirkannya, tapi kami sangat dekat . Maka, kami dapat merasainya. Kami sanggup membuat riwayat. Saya senang jadi sisi dari hal besar semacam ini," sebut Rashani.


Untuk beberapa pemain Kosovo, dorongan dan motivasi maju ke Piala Eropa pasti tidak cuma masalah menyepak bola. Ini mengenai perjuangan sebuah bangsa, mengenai menghargai pengorbanan dan kesengsaraan yang dirasa oleh angkatan sebelumnya.

Postingan populer dari blog ini

Theoretically, Transfer for Greater london (TfL) might collection problems

As the climate journalist Mary Heglar writes, we are not short on innovation.

invented sophisticated stone tools